Sabtu, 27 Juli 2013
Rabu, 17 Juli 2013
Belajar syntax MySQL
09.17
No comments
Pembuatan Database
1. Cara membuat database
Mysql : Buka MySQL command, masukan password yang kita buat waktu menginstal.
2. Ketik create database nm_database;
contoh : create database perpustakaan;
Untuk menampilkan database
ketik show databases; dan
untuk membuka database ketik USE Nm_database;
contoh :
mysql> USE Perpustakaan;
Pembuatan Table Untuk membuat tabel-tabel yang dibutuhkan adalah :
ketik create nama tabel yang akan dibuat beserta field atau banyaknya kolom pada table tersebut. Jika sudah kita dapat memasukkan nama-nama kolom tabel, type data tiap kolom, panjang karakter tiap type data, dan primary key tiap kolom.
Contoh untuk table Pegawai maka syntak yang kita tulis adalah :
mysql> CREATE TABLE Pegawai (
mysql> Id_Pegawai varchar(5),
mysql> Nm_Pegawai varchar(20),
mysql> Alamat text,
mysql> Telp varchar(20),
mysql> Primary Key (Id_Pegawai)
mysql> );
Menampilkan dan Melihat Table Untuk menampilkan dan melihat table yang sudah di buat dengan cara :
mysql> SHOW TABLES;
Perintah di atas akan menampilkan seluruh tabel yang sudah ada dalam suatu database. Sedangkan untuk melihat table secara lebih detail dengan ketik
mysql> DESC BUKU;
Menambah record dengan insert Banyak cara untuk menambah record, berikut perintah SQL untuk menambahkan record atau data ke dalam suatu tabel adalah sebagai berikut :
INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘nilai1’,’nilai2’,...);
atau dapat dengan bentuk sebagai berikut :
INSERT INTO nama_tabel(field1,field2,...) VALUES (‘nilai1’,’nilai2’,...); atau dapat juga dengan bentuk sebagai berikut :
mysql> INSERT INTO nama_tabel
mysql> SET field1=’nilai1’, field2=’nilai2’,...;
Sebagai contoh, kita akan menambahkan sebuah record ke dalam tabel Anggota yang telah kita buat sebelumnya. Berikut ini perintah SQL untuk menambahkan sebuah record ke dalam tabel anggota :
mysql> INSERT INTO Anggota(Id_anggota,Nm_Anggota,alamat,Telp)
mysql> VALUES (‘S001’,’denda’,’sriwidario,’085659oo450883’);
SELECT statement Pernyataan SELECT digunakan untuk memilih data dari database. Hasilnya disimpan dalam tabel hasil, disebut hasil-set.. Huruf besar atau kecil tidak masalah karena SELECT tidak sensitif huruf yang artinya penulisan SELECT sama dengan select. Sintaksnya:
mysql> SELECT nama_field
mysql> FROM nama_tabel;
contoh :
mysql> select Judul
mysql> From Buku;
Sekarang kita ingin memilih 2 isi kolom, maka syntak nya adalah :
Select field1,field2 From nama_table
Contoh:
mysql> Select judul,jenis_buku
mysql> from buku;
Jika anda ingin merubah nama table yang anda inginkan ..
mysql> ALTER TABLE orig_name RENAME new_name;
Mengubah nama field beserta type datanya :
mysql> Alter table nama_table change nama field field_lama field_baru type(length);
Cara menghapus field :
mysql> ALTER TABLE nm drop field;
SELECT DISTINCT statement . SELECT DISTINCT hanya akan menampilkan data yang berbeda. Jika datanya sama, tidak akan di tampilkan Sintaksnya: SELECT DISTINCT nama_kolom FROM nama_tabel;
Contoh :
mysql> Select Distinct Jenis_buku
mysql> from buku
Cara menambah field yang baru;
mysql> Alter table denda add keterangan char(20);
Update record
mysql> Update denda set keterangan=’hilang’ where keterlambatan=’2 minggu’;
Sekarang kita ingin memilih semua kolom dari table Dengan cara mengetik
mysql> Select * from Nama_table
Tips: Tanda asterisk (*) adalah cara cepat untuk memilih semua kolom. .
Penggunaan inner join 2 table :
mysql> select denda.no_antrian, pelanggan.nm_pelanggan, denda.tanggal, denda.telat, denda.denda from pelanggan inner join denda on pelanggan.id_pelanggan=denda.id_pelanggan order by denda.no_antrian; .
Penggunaan inner join di 3 table :
mysql> select denda.no_antrian, pelanggan.nm_pelanggan, buku.judul_buku, buku.jenis_buku, denda.satuan, denda.tanggal, denda.telat, denda.denda from pelanggan inner join denda on pelanggan.id_pelanggan=denda.id_pelanggan inner join buku on denda.id_buku=buku.id_buku order by denda.no_antrian;
:*:keterangan : jika pembaca masih bingung dengan sintak ini. pembaca tinggal klik ppt
pembelajaran mysql ->
https://app.box.com/s/okb9jg8mr3vsb0iko07b
1. Cara membuat database
Mysql : Buka MySQL command, masukan password yang kita buat waktu menginstal.
2. Ketik create database nm_database;
contoh : create database perpustakaan;
Untuk menampilkan database
ketik show databases; dan
untuk membuka database ketik USE Nm_database;
contoh :
mysql> USE Perpustakaan;
Pembuatan Table Untuk membuat tabel-tabel yang dibutuhkan adalah :
ketik create nama tabel yang akan dibuat beserta field atau banyaknya kolom pada table tersebut. Jika sudah kita dapat memasukkan nama-nama kolom tabel, type data tiap kolom, panjang karakter tiap type data, dan primary key tiap kolom.
Contoh untuk table Pegawai maka syntak yang kita tulis adalah :
mysql> CREATE TABLE Pegawai (
mysql> Id_Pegawai varchar(5),
mysql> Nm_Pegawai varchar(20),
mysql> Alamat text,
mysql> Telp varchar(20),
mysql> Primary Key (Id_Pegawai)
mysql> );
Menampilkan dan Melihat Table Untuk menampilkan dan melihat table yang sudah di buat dengan cara :
mysql> SHOW TABLES;
Perintah di atas akan menampilkan seluruh tabel yang sudah ada dalam suatu database. Sedangkan untuk melihat table secara lebih detail dengan ketik
mysql> DESC BUKU;
Menambah record dengan insert Banyak cara untuk menambah record, berikut perintah SQL untuk menambahkan record atau data ke dalam suatu tabel adalah sebagai berikut :
INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘nilai1’,’nilai2’,...);
atau dapat dengan bentuk sebagai berikut :
INSERT INTO nama_tabel(field1,field2,...) VALUES (‘nilai1’,’nilai2’,...); atau dapat juga dengan bentuk sebagai berikut :
mysql> INSERT INTO nama_tabel
mysql> SET field1=’nilai1’, field2=’nilai2’,...;
Sebagai contoh, kita akan menambahkan sebuah record ke dalam tabel Anggota yang telah kita buat sebelumnya. Berikut ini perintah SQL untuk menambahkan sebuah record ke dalam tabel anggota :
mysql> INSERT INTO Anggota(Id_anggota,Nm_Anggota,alamat,Telp)
mysql> VALUES (‘S001’,’denda’,’sriwidario,’085659oo450883’);
SELECT statement Pernyataan SELECT digunakan untuk memilih data dari database. Hasilnya disimpan dalam tabel hasil, disebut hasil-set.. Huruf besar atau kecil tidak masalah karena SELECT tidak sensitif huruf yang artinya penulisan SELECT sama dengan select. Sintaksnya:
mysql> SELECT nama_field
mysql> FROM nama_tabel;
contoh :
mysql> select Judul
mysql> From Buku;
Sekarang kita ingin memilih 2 isi kolom, maka syntak nya adalah :
Select field1,field2 From nama_table
Contoh:
mysql> Select judul,jenis_buku
mysql> from buku;
Jika anda ingin merubah nama table yang anda inginkan ..
mysql> ALTER TABLE orig_name RENAME new_name;
Mengubah nama field beserta type datanya :
mysql> Alter table nama_table change nama field field_lama field_baru type(length);
Cara menghapus field :
mysql> ALTER TABLE nm drop field;
SELECT DISTINCT statement . SELECT DISTINCT hanya akan menampilkan data yang berbeda. Jika datanya sama, tidak akan di tampilkan Sintaksnya: SELECT DISTINCT nama_kolom FROM nama_tabel;
Contoh :
mysql> Select Distinct Jenis_buku
mysql> from buku
Cara menambah field yang baru;
mysql> Alter table denda add keterangan char(20);
Update record
mysql> Update denda set keterangan=’hilang’ where keterlambatan=’2 minggu’;
Sekarang kita ingin memilih semua kolom dari table Dengan cara mengetik
mysql> Select * from Nama_table
Tips: Tanda asterisk (*) adalah cara cepat untuk memilih semua kolom. .
Penggunaan inner join 2 table :
mysql> select denda.no_antrian, pelanggan.nm_pelanggan, denda.tanggal, denda.telat, denda.denda from pelanggan inner join denda on pelanggan.id_pelanggan=denda.id_pelanggan order by denda.no_antrian; .
Penggunaan inner join di 3 table :
mysql> select denda.no_antrian, pelanggan.nm_pelanggan, buku.judul_buku, buku.jenis_buku, denda.satuan, denda.tanggal, denda.telat, denda.denda from pelanggan inner join denda on pelanggan.id_pelanggan=denda.id_pelanggan inner join buku on denda.id_buku=buku.id_buku order by denda.no_antrian;
:*:keterangan : jika pembaca masih bingung dengan sintak ini. pembaca tinggal klik ppt
pembelajaran mysql ->
https://app.box.com/s/okb9jg8mr3vsb0iko07b
Minggu, 14 Juli 2013
Apakan benar Nabi Adam AS manusia pertama di bumi ?
10.09
No comments
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Adam (berarti tanah, manusia, atau cokelat muda; bahasa Ibrani: אָדָם;
bahasa Arab: آدم) atau Nabi Adam a.s. dipercaya oleh agama-agama Samawi sebagai
manusia pertama, bersama dengan istrinya, Hawa. Merekalah orang tua semua
manusia di dunia. Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda-beda antara
agama Islam, Yahudi, Kristen, maupun agama lain yang berkembang dari ketiga
agama Abrahamik ini.
Manusia pertama di muka bumi adalah Nabi Adam sedangkan manusia purba
adalah suatu makhluk yang menyerupai manusia, yang berjalan tegak tapi tidak
memiliki kecerdasan seperti manusia. Hidupnya jauuuuh sebelum Nabi Adam
diciptakan dan diturunkan ke bumi. Archeolog yang menemukannya menamakan
manusia purba ini sebagai manusia kera
yang berjalan tegak (pithecanthropus erectus).
Beberapa pendapat lainnya juga mengarah pada bantahan dan
ketidaksetujuan mereka akan pernyataan bahwa manusia purba adalah nenek moyang
manusia. Maka patahlah berbagai teori sebelumnya yang mengatakan bahwa manusia
masa kini berasal dari manusia purba atau pithecanthropus erectus atau homo
sapiens atau apalah namanya itu.
Dalam hal ini ada perbedaan pendapat
Mayoritas menyatakan bahwa Adam adalah manusia pertama atau manusia purba yang
terebih dahulu hidup sebelum nabi Adam dilahirkan dimuka bumi. Dan hanya
sebagian kecil atau minoritas yang menyatakan bahwa Adam itu bukan manusia
pertama dimuka bumi ini. Berarti sebelum Adam diturunkan di dunia ini sudah ada
manusia yang menghuni bumi ini.
Namun pada tahun 1953, hasil
pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya.
Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang
lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur
beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia,
lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan
potassium dokromat agar tampak kuno.
1.2
Rumusan masalah
a) Benarkah Nabi Adam AS manusia pertama
dibumi ?
b) Apa bukti – bukti bahwa Nabi Adam AS
manusia pertaman ?
c) Bagaimana menurut pendapat agama lain
tentang hal ini ?
1.3
Tujuan masalah
a) Untuk mengetahui kebenarannya
?
b) Untuk memperjelas gambaran dari bukti –
bukti tersebut ?
d) Agar pendengan tahu menurut agama lain
nabi adam AS itu seperti apa ceritanya ?
1.4
Metode penelitian
Studi
pustaka
1.5
Manfaat penulisan
1.
Para
pendengar
Bagi pendengar kalian harus mempunyai
ketegasan dalam hal cerita, apakah nabi adam itu manusia pertama dimuka bumi.
Dan kalian sebagai pendengan harus mempunyai pendirian menurut agama yang
kalian anut.
2.
Kampus
Bsi
Sebagai mahasiswa kampus bsi kalian
harus tau tentang makalah yang saya ceritakan untuk pengetahuan dan untuk
menambahkan apa yang kurang di dalam makalah yang sudah saya buat.
1.6
Sistematika
Dari berbagai penelusuran yang saya
lakukan, bahwa Adam bukan manusia pertama yang hadir di muka Bumi. Ia adalah
generasi ke sekian, setelah jutaan tahun munculnya spesies manusia di planet
biru. Untuk itu, terlebih dahulu kita akan membahas kembali rujukan utama kita,
yaitu ayat-ayat Al Qur’an. Sepanjang yang saya ketahui, Al Qur’an tidak pernah
menyebut Adam sebagai manusia pertama. Demikian pula istrinya, bukanlah manusia
kedua yang diciptakan setelah Adam. Banyak ayat Al Qur’an yang jusru memberikan
indikasi kuat bahwa Adam dan hawa adalah salah satu saja dari sekian banyak
umat manusia yang sudah ada pada waktu itu. Salah satu indikasi kuat terdapat
pada ayat – ayat penjelasan saya.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pembahasan
"Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu,
dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasik kamu”(QS An Nisa1)
QS. Al A'raaf (7): 11
Sesungguhnya Kami telah menciptakan
kamu sekalian, lalu Kami bentuk tubuh kalian, kemudian Kami katakan kepada para
malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka mereka pun bersujud
kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.
Ayat di atas dimulai dengan kalimat
‘menciptakan kamu sekalian, lalu kami bentuk tubuh kalian’. Artinya, waktu itu
Allah sudah menciptakan banyak manusia di muka Bumi. Baru kemudian memerintah
para malaikat untuk bersujud kepada Adam.
Sayangnya, dalam kitab terjemahan
bahasa Indonesia kata kum itu ditafsiri sebagai Adam. di sebelah kata ‘kamu’
diberi penjelasan dengan kata dalam kurung - (Adam). Padahal kita tahu bahwa
kum adalah bermakna jamak - kalian semua. Ini semakin jelas kalau kita baca
ayat sebelumnya, berikut ini. Bahwa yang dimaksud dengan ‘kum’ itu adalah
bangsa manusia secara keseluruhan. Spesies manusia.
QS. Al A'raaf (7): 10
Sesungguhnya Kami telah menempatkan
kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber)
penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
Dari 2 ayat yang berurutan di atas,
kita bisa memperoleh kesimpulan bahwa Allah terlebih dahulu menciptakan bangsa
manusia di muka Bumi, dengan segala sumber penghidupannya. Dan, kemudian
memilih salah satu di antaranya sebagai khalifah di muka Bumi. Dialah Adam.
Ditandai dengan perintah kepada malaikat untuk bersujud kepadanya.
Kalau Adam memang manusia pertama,
ayatnya tidak akan berbunyi demikian. Diawalnya pastilah Allah mengatakan
kepada Adam dalam bentuk tunggal: “Walaqad khalaqnaka - Dan sungguh telah Kami
ciptakan kamu (Adam)...” Tapi, tenyata menggunakan kum. Bukti lain tentang Adam
bukan manusia pertama adalah ketika Allah berkata kepada malaikat mau
menjadikan Adam sebagai khalifah.
b. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(QS Al Baqarah: 30)
Ayat ini sering dipakai oleh
sebagian besar kita untuk menjelaskan bahwa Adam adalah manusia pertama. Karena
di sana digambarkan dialog antara Allah dengan malaikat, untuk menjadikan Adam
sebagai khalifah di muka Bumi. Padahal justru ayat ini menegaskan bahwa Adam
bukanlah manusia pertama. Melainkan adalah salah satu manusia yang terpilih
dari sekian banyak manusia yang sudah ada di jaman itu.
Ada dua hal yang menunjukkan itu.
Yang pertama, adalah kata inni ja'ilun fil ardhi khalifah – “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
Kalimat tersebut tidak menggunakan
kata ‘menciptakan’ (khalq) melainkan menggunakan kata ‘menjadikan’ (ja'ala).
Jadi bukan mengadakan dari ‘tidak ada’ menjadi ‘ada’, melainkan ‘memilih’ dari
yang sudah ada menjadi khalifah alias pemimpin bagi umat manusia di jaman itu.
Kata ‘memilih’ itu lebih jelas lagi pada ayat lain, berikut ini.
QS. Ali Imran (3): 33
Sesungguhnya Allah telah memilih
Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa
mereka masing-masing) Allah menggunakan kata isthofaa yang secara eksplisit
berarti ‘memilih dari yang sudah ada’. Dan lebih jelas lagi, dalam ayat itu
Allah membandingkan dengan nabi-nabi lainnya seperti Nuh, keluarga Ibrahim dan
keluarga Imran. Mereka semua adalah orang-orang yang terpilih pada zamannya.
Dan masih banyak lagi ayat yang
memberikan kepahaman bahwa Adam bukanlah manusia pertama di muka Bumi. Meskipun
pada beberapa ayat, seringkali agak membingungkan jika dipahami secara
sebagian. Ayat-ayat itu memiliki penjelasan di ayat lainnya.
Sebagai contoh adalah ayat berikut
ini. Allah mengatakan bahwa Dia telah menciptakan manusia (al Insaan) dari
tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Ada kesan,
seakan-akan Allah bercerita tentang penciptaan manusia pertama -Adam- langsung
dari tanah liat. Dan, begitulah yang sering kita dengar dari orang di sekitar
kita.
QS. Al Hijr (15): 26
Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia (insan) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk.
Akan tetapi kalau anda cermati, ayat
di atas tidak bercerita tentang penciptaan seorang manusia melainkan manusia
secara kolektif. Yang digunakan adalah kata ‘al insaan’. Sayangnya - sekali
lagi -dalam kitab terjemahan seringkali diberi penjelasan dalam kurung -
(Adam). Ini menjebak pemahaman orang-orang yang hanya membaca dari terjemahan
bahasa Indonesianya. Seakan-akan ayat itu bercerita tentang penciptaan Adam,
sebagai manusia pertama.
Jika mau lebih jelas lagi dalam
memahami ayat itu, bacalah ayat-ayat berikutnya.
QS. Al Hijr (15): 28-30
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia
(basyaran) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk.
Maka apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh-Ku, maka
tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
Maka bersujudlah para malaikat itu
semuanya bersama-sama
Allah memberikan penjelasan lebih
rinci bahwa yang diciptakan dari ‘tanah liat kering yang berasal dari lumpur
hitam’ itu, adalah basyaran. Yaitu manusia sebelum al insaan. Atau, nenek
moyang al insaan, yang memang sudah ada selama jutaan tahun sebelumnya.
Karena itu, ayat berikutnya
memberikan penjelasan bahwa basyaran itu masih perlu disempurnakan lagi oleh
Allah, agar menjadi al insaan. ‘Maka bila telah Kusempurnakan kejadiannya, dan
telah Kutiupkan Ruh-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud’. Dan para malaikat pun bersujud bersama-sama. Bukan kepada al basyar,
melainkan kepada al insaan.
Jadi, adalah keliru kalau kita
menafsiri ayat tersebut sebagai proses penciptaan Adam -manusia pertama- dari
tanah liat. Itu adalah cerita tentang penciptaan al basyar secara kolektif,
yang ‘ditumbuhkan’ oleh Allah dari tanah Bumi. Dan setelah disempurnakan
kejadiannya - menjadi al insaan - barulah malaikat diperintahkan bersujud
kepada salah satu dari al insaan itu, yaitu Adam.
Lantas, dari keturunan Adam inilah
manusia modern berkembang biak. Sedangkan manusia-manusia lain selain keturunan
Adam mengalami kepunahan. Maka manusia modern ini disebut sebagai ‘bani Adam’
alias keturunan Adam.
Ayat berikut ini menjelaskan bahwa
para nabi yang disebut di dalam Al Qur’an itu adalah keturunan Adam.
Sebagiannya lagi keturunan Nuh, keturunan Ibrahim, dan Imran. Jalur manusia
modern adalah jalur keturunan Adam. Maka ia pun disebut sebagai bapaknya
manusia.
QS. Maryam (19): 58
Mereka itu adalah orang-orang yang
telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari
orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan
Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami
pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka
mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.
Malaikat yang semula ‘ragu-ragu’
untuk bersujud kepada Adam ternyata mau bersujud kepadanya ketika Allah
menunjukkan bahwa kemampuan akal Adam di luar dugaan malaikat. Adam dengan
mudahnya menguasai ilmu pengetahuan alam yang diajarkan Allah kepadanya.
QS. Al Baqarah (2): 31-34
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang
orang-orang yang benar!"
Mereka menjawab: "Maha Suci
Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan
kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Allah berfirman: "Hai Adam,
beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?"
Dan berkatalah Kami kepada para
malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka, kecuali
iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang
kafir.
2.2
Pendapat sebagian orang (Minoritas)
bahwa Adam bukan manusia pertama
Dasar-dasar:
Dasar-dasar:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui".(QS Baqarah :30)
Pemahaman “Khalifah” itu dipahami bukan “wakil” melainkan diartikan sebagai “pengganti” dasarnya : Dia-lah yang menjadikan kamu (pengganti-pengganti) khalifah-khalifah di muka bumi. (QS Fathir:39)
Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi
sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat.(QS Yunus: 14)
Dalam Kitab Al Mufrodat Alfadhil Quran bab huruf kha hal. 157:
“Dan yang dinamakan kholifah ialah ganti dari yang lainnya, sama juga yang diganti itu memang karena tidak hadir atau yang diganti itu karena mati atau yang diganti itu karena udzur,dll”
Atau di dalam tafsir ibnu Katsir
(hal 104)
“Yakni suatu kaum yang akan
menggantikan satu sama lain, kurun demi kurun dan generasi demi generasi”.
Allah tidak berhalangan/udzur, tidak
mati, dan bukannya tidak bisa melaksanakan,dll.
Jika Adam itu menggantikan Allah maka dia harus memiliki sifat2 yang menyerupaiAllah. Tidak mungkin sesuatu yang tidak sempurna menggantikan sesuatu yang sempurna.
Jika Adam itu menggantikan Allah maka dia harus memiliki sifat2 yang menyerupaiAllah. Tidak mungkin sesuatu yang tidak sempurna menggantikan sesuatu yang sempurna.
Sedangkan “kholifah” dalam arti
wakil, kata Ibnu Katsir, sudah pasti tidak bisa dipakai sebab manusia tidak
layak sebagai wakil Allah, malah sebaliknya Allahlah sebagai khalifah atau
wakil (penolong) dasarnya :
Tidak ada satupun di alQuran maupun di Hadits Nabi yang mengatakan bahwa manusia merupakan Kholifatullah. Allah hanya menyebutkan “kholifah” saja.
Menurut Al Quran :
Dan sesungguhnya Kami telah
membinasakan umat-umat yang sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman,
padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa
keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak hendak
beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat
dosa. Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi
sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat. (QS Yunus:13-14)
“Sesungguhnya Allah telah memilih
Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga `Imran melebihi segala umat (di masa
mereka masing-masing)” (QS Ali Imran:33)
c. Firman Allah :
c. Firman Allah :
Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa
di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari
tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang
manusia), maka jadilah dia.(QS Ali Imran:59)
2.3
Pendapat lain tentang manusia
pertama:
1. Ya ayyuhannaasuttaquu Robbakumul ladzii kholaqokum min nafsin waahidatin wa
kholaqo minhaa zaujahaa wabats-tsa
minhumaa rijaalan katsiiron wa nisaa-an
(Q.S.4, An-Nisa' :1).
Artinya : Wahai seluruh manusia,
takutlah kamu semua kepada Tuhan mu yang menciptakan kamu semua dari DIRI YANG
SATU(berjenis wanita) dan dari wanita yang satu itu Alloh menjadikan suaminya kemudian dari
wanita dan laki-laki kedua-nya itu Alloh mengembangbiakan laki-laki dan
perempuan yang banyak.
2. Huwalladzii Kholaqokum Min nafsin Waahidatin, wa ja'ala minha zaujaha liyaskuna ilaiha. (Q.S.7, Al-A'rof :189).
Artinya : Dialah yang telah
menciptakan kamu dari DIRI YANG SATU(wanita) dan dari pada wanita itu
dijadikannya suaminya.
3. Huwalladzii ansya-akum min nafsin waahidatin….. (Q.S.6, Al-An'am : 98).
Artinya : Dan Dialah yang
menciptakan kamu dari DIRI YANG SATU (berjenis wanita).
4. Kholaqokum min nafsin waahidatin tsumma ja'ala minha zaujahaa
(Q.S.39, Az Zumar :6).
Artinya : Dia menciptakan kamu dari DIRI YANG
SATU (wanita) kemudian dijadikan dari wanita yang satu itu suaminya.
Dalam ayat-ayat tersebut di atas ada kalimat “Nafsin Waahidatin" yang artinya "diri yang satu..". Waahidun artinya satu dan Waahidatun artinya juga satu.
Tetapi di ayat Qur'an itu dipilih oleh Alloh adalah kalimat (kata) Waahidatun yakni ada huruf " TA" marbuthoh-nya, yakni SEBAGAI TANDA WANITA.
Jadi ini menurut Al-Qur'an surat An
Nisa', Surat Al-Arof, Surat Az-Zumar dan Surat Al-An'am bahwa MANUSIA PERTAMA
ITU BERJENIS WANITA bukan laki-laki. Dan kalau begitu manusia pertama bukan lah
Adam karena Adam itu seorang laki-laki. Tentang nama manusia pertama yang
berjenis wanita ini tidak ada keterangan dalam Qur'an.
Jadi manusia pertama yang berjenis wanita itu hamil atas kuasa Allah (tanpa suami) lalu melahirkan seorang anak laki-laki yakni sebagai manusia kedua. Yang kemudian anak laki-laki tersebut setelah dewasa menjadi suami dari manusia pertama.
Perhatikan kalimat ," wakholaqo minha zaujaha "
Jadi manusia pertama yang berjenis wanita itu hamil atas kuasa Allah (tanpa suami) lalu melahirkan seorang anak laki-laki yakni sebagai manusia kedua. Yang kemudian anak laki-laki tersebut setelah dewasa menjadi suami dari manusia pertama.
Perhatikan kalimat ," wakholaqo minha zaujaha "
Dalam ayat itu ada kata , " MINHA " artinya dari orang yang satu berjenis wanita. Seandainya manusia pertama itu laki-laki maka kalimatnya ialah " MINHU" tetapi di ayat-ayat itu memakai kalimat," MINHA" yang berarti wanita.
Kemudian kalimat " ZAUJAHAA" artinya Suami nya (wanita).
Terlihat jelas bahwa manusia pertama adalah wanita kemudian manusia ke dua adalah berjenis laki-laki. Kalau seandainya manusia pertama itu laki-laki maka kalimat nya dalam Qur'an bukanlah " Wakholaqo Minhaa Zaujahaa" tetapi berbunyi ," Wakholaqo Minhu Zaujahu ". Sebab "HU" itu dhomir laki-laki dan "HAA" itu dhomirnya wanita.
Dan dalam AL-QUR'AN tetap memakai " MINHA ZAUJAHAA".
Setelah tercipta manusia pertama berjenis wanita kemudian melahirkan seorang manusia berjenis laki-laki dan manusia kedua ini menjadi suami manusia pertama kemudian berkembanglah dari dua manusia itu laki-laki dan wanita yang banyak.
Manusia keturunan Adam
Allah berfirman,
“Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah liat. Kemudian Kami jadikan dia air mani yang tersimpan dalam tempat yang kukuh sekali. Kemudian Kami jadikan ‘alaqoh’ kemudian ‘alaqoh’ Kamu jadikan gumpalan (janin) dan gumpalan itu Kami jadikan tulang belulang dan tulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami kembangkan menjadi makhluk lain lagi dan Kami tidak melalaikan ciptaan Kami”
(QS Al Mukminun 12-14)
Perkataan Arab “Alaqah” mempunyai tiga arti. Arti pertama adalah “lintah”. Arti kedua adalah “barang yang mengambang” dan yang ketiga “segumpal darah”
Menurut penyelidikan Profesor Moore, ia adalah Profesor Emeritus dalam Anatomi dan Sell Biologi di Universitas Toronto Kanada, ahli ilmu biologi, ditemukan bahwa :
1. Lintah air tawar sama penampakannya dengan embrio dalam tingkat alaqah ini.
2. Arti kedua adalah “barang
mengambang”, inilah yang dapat kita lihat ketika embrio selama fase alawah
menempel pada uterus (rahim) ibu.
3. Arti ketiga adalah “gumpalan
darah”, menurut penelitian Profesor tersebut, di dalam fase alawah ini terjadi
proses internal pembentukan darah seperti dalam tabung tertutup.
Darah terperangkap dalam tabung2
tertutup membentuk menjadi gumapalan-gumapalan darah. Dan ketiga arti itu
diwakili oleh satu kata saja yaitu “alaqoh” dan tiga makna itu bisa dipakai
tanpa ada satupun arti “alaqoh” yang tertolak.
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya
dan Kutiupkan kepadanya rohKu; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud
kepadanya".(QS As Shaad : 72).
Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalam (tubuh) nya rohNya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.(QS As Sajdah :9).
2.4
Adam Bukan Manusia yang Pertama
Pernahkan terlintas sebelumnya, jika
ada pendapat kita bisa jadi bukan keturunan Adam AS. Sabar jangan tercengang
dulu. Dalam sejarah Yahudi disebutkan bahwa usia jenis manusia semenjak
diciptakan hingga kini tidak lebih dari tujuh ribu tahun lamanya. Bahkan ada
juga pendapat mengatakan bahwa Adam diciptakan setelah kepunahan tujuh generasi
“manusia” sebelumnya.
Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad
SAW lahir di Mekkah pada hari senin, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah,
sebutan tahun ini saat Abrahah, Gubernur Ethiopia menyerang Mekkah dan berusaha
menghancurkan Ka’bah dengan pasukan gajahnya. Saat ini bertepatan dengan
tanggal 20 April 571 Masehi. Dengan demikian, maka jarak kelahiran Nabi
Muhammad SAW dan Nabi Isa AS diperkirakan berjarak selama 571 tahun. Sedangkan
jarak antara Nabi Isa dan Nabi Musa sekitar 1716 atau 1900 tahun. Antara Nabi
Musa dan Nabi Ibrahim 545 tahun, dan antara Nabi Ibrahim dan Thufan sekitar
1080 tahun. Kemudian Thufan dan Nabi Adam AS, bapak manusia yang pertama, lebih
kurang 2242 tahun.
Dengan bertelekan informasi diatas,
maka jarak antara kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Nabi Adam AS, menurut
pendapat yang akurat dan terkenal dikalangan sejarawan adalah sekitar 6155
tahun. Jika kita tambahkan dengan tahun sekarang, maka akan ditemukan rumusan
begini: 2013 – 571 = 1442. Masa antara Nabi Adam AS dan Nabi Muhammad SAW 6155
tahun. Maka masa Nabi Adam AS hingga sekarang ini adalah : 6155 + 1442 = 7597
tahun.
Berdasarkan hitungan tersebut, maka
jelas usia ras turunan Adam masih jauh melampaui masa 1 juta tahun. Padahal,
fosil manusia purba Megantropus Paleojavanicus diperkirakan hidup 2 juta sampai
1 juta tahun yang lalu. Megantropus Paleojavanicus hidup dimasa Paleolithikum
yaitu zaman batu tua.
Jika benar penelitian para ahli
purbakala ini, maka bisa dipastikan Megantropus Paleojavanicus yang pertama
kali ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran,
ini jelas bukan berasal dari ras Bani Adam.
Berdasarkan tafsir Al-Qur’an dan
riwayat-riwayat, tidak dapat keraguan bahwa seluruh manusia yang ada pada amsa
sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam, dan dialah manusia pertama dari
generasi ini. Namun, sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa
generasi yang serupa dengan manusia yang disebut sebagai “Insan atau Nisnas”.
Namun, tidak ada informasi yang akurat terkait dengan hal-hal detilnya,
tipologi personal dan model kehidupan mereka.
Ada sebuah tafsir yang mengungkapkan
bahwa mungkin saja tatkala penciptaan Adamjuga terdapat beberapa orang dari
generasi sebelumnya sebagaimana sebagian ulama menyebutkan hal ini dalam
menjelaskan pernikahan anak-anak Adam.
Syaikh Shaduq dalam kitab Al-Khisal,
meriwayatkan dari Imam Baqir yang berkata “Allah SWT semenjak menciptakan bumi,
menciptakan tujuh alam yang di dalamnya (kemudian punah) dimana tidak satupun
dari alam-alam ini berasal dari generasi Adam, bapak manusia, dan Allah SWT
senantiasa menciptakan mereka di muka bumi dan mengadakan generasi demi
generasi dan alam demi alam muncul hingga akhirnya, menciptakan Adam dan
keturunannya (manusia) berasal darinya.”
Syaikh Allamah Thabathabai berkata,
“Dalam sejarah Yahudi disebutkan bahwa usia jenis manusia semenjak diciptakan
hingga kini tidak lebih dari tujuh ribu tahun lamanya . Namun, para ilmuwan
Geologi meyakini bahwa usia genus manusia lebih dari jutaan tahun lamanya.
Mereka menyuguhkan sejumlah argumen dan fosil-fosil yang menyebutkan bahwa
terdapat peninggalan manusia-manusia pada fosil-fosil tersebut. Di samping itu,
mereka juga membeberkan dalil-dalil skeleton (tengkorak) yang telah membatu
milik manusia-manusia purbakala yang usianya masing-masing dai fosil dan
skeleton itu ditaksir, berdasarkan kriteria-kriteria ilmiah, kira-kira dari
lima ratus ribu tahun. Demikianlah keyakinan mereka.
Namun dalil-dalil yang mereka
suguhkan tidak memuaskan. Tidak ada dalil yang menetapkan bahwa fosil-fosil ini
adalah badan yang telah membatu milik nenek moyang manusia-manusia hari ini.
Demikian juga tidak ada dalil yang dapat menolak kemungkinan ini bahwa
tengkorak-tengkorak yang telah membatu ini berhubungan dengan salah satu dari
periode manusia-manusia yang hidup di muka bumi, karena boleh jadi demikian
adanya, dan boleh jadi tidak. Artinya, periode kita manusia-manusia boleh jadi
tidak bersambung dengan periode-periode fosil-fosil yang telah disebutkan,
bahkan boleh jadi berhubungan dengan manusia-manusia yang hidup di muka bumi
sebelum penciptaan Adam, bapak manusia kemudian punah. Demikan juga kemunculan
manusia-manusia yang kepunahannya berulang, hingga setelah beberapa periode
tibalah giliran generasi manusia masa kini”. Karena itu, dapat disimpulkan
bahwa terdapat manusia sebelum penciptaan Adam dan setelah manusia Adam
diciptakan kemudian malaikat ditugaskan untuk sujud kepadanya.
Namun demikian, Al-Qur’an tidak
menyebutkan secara tegas tentang proses kemunculan manusia di muka bumi. Apakah
kemunculan jenis makhluk ini (manusia) di muka bumi terbatas hanya pada
periode4 sekarang yang kita hidup di dalamnya, atau periode-periode yang banyak
dan periode kita manusia-manusia sekarang ini merupakan perode terakhir?
Jawabannya, hanya Allah SWT semata yang tahu.
BAB III
PENUTUP
2.5
Simpulan
Perbedaan yang paling mendasar antara al basyar - manusia
purba - dengan al insaan -manusia modern - adalah pada kemampuan akalnya.
Secara fisikal, itu diwakili oleh kualitas dan kapasitas otaknya.
Sebenarnya anda tidak perlu mendapatkan jawaban yang 'logis'
dari ustaz-ustaz, cukup anda membaca hadits Rasulullah SAW berikut ini. Sebagai
seorang muslim, tentunya anda bukan hanya beriman kepada kebenaran Al-Quran
saja, bukan?
Dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda
tentang kondisi orang-orang pada hari kiamat yang berkata kepada Nabi Adam,
"Wahai Nabi Adam, engkau adalah bapak manusia. Allah SWT telah
menciptakanmu dengan tangan-Nya dan meniupkan dari ruh-Nya kepadamu dan
memerintahkan malaikatnya untuk bersujud kepadamu." (HR Bukhari 3092,
Muslim 287, Turmuzi 2358 dan Ahmad 9250)
Dari Ibnu Umar r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda, "Manusia itu adalah anak nabi Adam dan Allah SWT menciptakan
Adam dari tanah." (HR Tirmizy 3193).
Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Mereka semua adalah anak nabi Adam diciptakan dari tanah." (HR
Tirmizi kitab Manaqib 3890).
Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda, "Kalian semua adalah anak nabi Adam dan Adam (diciptakan) dari
tanah." (HR Abu Daud kitabul Adab 4452 dan Ahmad).
Hadits-hadits Nabi SAW yang shahih merupakan rujukan resi
dan syah yang telah ditetapkan dalam Islam. Tidak beriman kepada hadits-hadits
itu berarti sama saja dengan mengingkari kenabian Muhammad SAW. Dan itu berarti
ingkar pula kepada agama Islam. Sebab sumber hadits nabi itu sebenarnya juga
dari Allah SWT juga, hanya saja metode penyampaiannya melalui perkataan Nabi
Muhammad SAW, di mana keredaksiannya memang diserahkan kepada beliau. Tapi
level kebenaran dan validitasnya tidak kalah dengan Al-Qur'an. Al-Qur'an dan
hadits adalah dua warisan abadi yang kita jadikan sumber rujukan dalam
beragama.
Kalau hadits-hadits nabi SAW sudah menegaskan dengan jelas
bahwa nabi Adam memang benar-benar manusia pertama di muka bumi, alasan apalagi
yang masih akan dikemukakan? Apakah kita masih saja ingin menolaknya dengan
menggunakan asumsi-asumsi sederhana produk manusia yang kufur itu? Apakah kita
akan mau menentang kebenaran hadits Bukhari itu? Nauzu bilahi min zalik.
2.6
Saran
Ada
perbedaan dalam menterjemahkan Kitab Al Qur'an Surat An Nisaa ayat 1, Al A'raf ayat 189, Al An'am ayat 98 dan Az Zumar ayat 6, antara penulis
artikel diatas dengan terjemahan yang saya lihat dalam situs Al Islam http://quran.al-islam.com/.
Yang
perlu saya tekankan dalam masalah ini adalah perbedaan faham adalah hal yang
wajar. Bagaimana sikap kita ? Bagaimana sikap dan pandangan kita terhadap perbedaan faham di kalangan ummat
Islam. Perpecahan ukhuwah Islamiah bukan karena adanya perbedaan pendapat atau faham di kalangan ummat Islam, akan tetapi karena hawa nafsu menunggangi perbedaan fahamnya. Sehingga timbul
perbuatan mencaci-maki, cela-mencela, fitnah-memfitnah dan malahan
ada yang sampai kafir-mengkafirkan sesama muslim yang
akhirnya ummat Islam menjadi lemah dan hilang kekuatannya.
2.4 Daftar
Pustaka
http://dtalupita.wordpress.com/2007/11/09/nabi-adam-as-vs-manusia-purba)
Langganan:
Postingan (Atom)